band indonesia sampai thn 2011 akhir ini, masih juga dipenuhi oleh band yang beraliran melow atau melayu, tapi blm ada satupun yang mampu eksis atau bertahan lama dalam industri musik indonesia, ini dikarenakan banyaknya dan mudahnya band masuk dapur rekaman.
Namun tidak bagi slank, bimbim dkk memang tak ada yang meragukan kualitas musik ataupun popularitas mereka. harus diakui slank ialah band dgn penggemar terbesar di indonesia yg biasa disebut slankers dan slanky.
dan inilah cikal bakal slank hingga kini yang dikutip dari
Wikipedia indomesia
Daftar isi
Awal karir
Cikal bakal lahirnya Slank adalah sebuah grup bernama
Cikini
Stones Complex (CSC) yabg dibentuk oleh
Bimo Setiawan Sidharta (
Bimbim) pada awal tahun 80-an. Band ini hanya
memainkan lagu-lagu
Rolling Stones dan tak mau memainkan
lagu dari band lain, alhasil mereka akhirnya jenuh dan menjelang akhir
tahun 1983 grup ini dibubarkan.
[1]
Bimbim meneruskan semangat bermusik mereka dengan kedua saudaranya
Denny dan Erwan membentuk Red Evil yang kemudian berganti nama jadi
Slank, sebuah nama yang diambil begitu saja dari cemoohan orang yang
sering menyebut mereka cowok selengean
[1]
dengan personel tambahan Bongky (gitar) dan Kiki (gitar). Kediaman
Bimbim di Jl. Potlot 14 jadi markas besar mereka dan menjadi situs wajib
yang harus dikunjungi para Slanker.
Mereka sempat tampil di beberapa pentas dengan membawakan lagu-lagu
sendiri sebelum Erwan memutuskan mundur karena merasa tidak punya
harapan di Slank.
[1]
Dengan perjuangan panjang terbentuklah formasi ke-13, Bimbim, Kaka,
Bongky, Pay dan Indra, Slank baru solid.
Dengan formasi Bimbim (Drum), Bongky (Bass), Pay (Gitar), Kaka
(Vokal) dan Indra (Keyboard) mereka mulai membuat demo untuk ditawarkan
ke perusahaan rekaman.
[1]
Setelah berulang kali ditolak, akhirnya tahun 1990 demonya diterima
dan mulai rekaman debut album
Suit... Suit... He...
He... (Gadis Sexy). Album yang menampilkan hit
Memang dan
Maafkan
itu meledak dipasaran sehingga mereka pun diganjar
BASF Award
untuk kategori pendatang baru terbaik. Album tersebut juga seakan
"menampar" industri musik Indonesia yang kala waktu itu masih gencarnya
lagu lagu Malaysia seperti tembang Issabella milik Search. Musik Slank
yang
Rock 'N
Roll Blues itu bisa dibilang penyelamat kaum anak muda di
Indonesia. Gayanya yang cuek dan slengean tapi bersahabat itu menarik
massa yang saat itu masih sebatas minoritas.
Album kedua mereka,
Kampungan pun meraih sukses yang sama.
[1].
Hits single dari album Kampungan adalah
Mawar Merah dan
Terlalu
Manis yang dibuat dalam dua versi.
Suka suka dan
Jualan.
Namun anehnya,, justru lagu yang versi Suka suka lah yang menjadi hits
dan sering dimainkan. Lagu nya memang damai karena Kaka bermain
harmonika (bukan pertama kali ini saja Kaka bermain harmonika). Di album
Kampungan ini pun,Slank memasukkan lagu Nina Bobo. Nafas Rock 'N Roll
dan Blues masih terasa di album ini. Wajar,, karena nyawa musik Slank
ada di situ.
Tahun 1993 bulan Desember, Slank merilis Album ketiga yang diberi
judul
Piss!.
Semboyan Peace di plesetkan menjadi Piss. Semboyan Piss menjadi trend
di masa itu (mungkin juga sampai sekarang). Hits single dari album ini
adalah
Piss dan
Kirim Aku Bunga. Cover album ini adalah
seorang model yang meniru pose
Jim Morisson
(The Doors).
walaupun banyak yang berpendapat bahwa model di cover tersebut adalah
Bimbim, namun faktanya model cover album tersebut adalah Adji 'tarmo'
tetangga seberang rumah Bimbim.
Tahun 1994, Slank lagi-lagi merilis sebuah album yang diberi titel
Generasi
Biru. Lagu ini juga sering dibawakan sampai saat ini. Hits single
dari album ini adalah
Generasi Biroe,
Terbunuh Sepi, dan
juga
Kamu Harus Pulang yang sering dimainkan saat ending show
mereka.
Album ke lima mereka,
Minoritas
dirilis pada Januari 1996. Menampilkan single
Bang Bang Tut yang
juga sukses dipasaran dan masih sering dinyanyikan di show mereka. Di
album ini juga Bimbim menyanyikan sebuah lagu miliknya yang berjudul
Bidadari
Penyelamat. Unik nya,, lagu ini tidak ada aransemen apapun. Hanya
suara Bimbim saja.
Perpecahan Band
Pada saat menggarap album keenam
Lagi
Sedih, Bimbim selaku leader akhirnya memutuskan untuk memecat
Bongky, Pay dan Indra.
[1].
Namun ada juga yang menyebutkan bahwa Bongky, Indra dan Pay keluar atau
mengundurkan diri karena perilaku Bimbim dan Kaka yang sudah terlampau
parah dalam penggunaan narkoba. Perpecahan tersebut sebenarnya sudah
bisa terlihat di album ke empat mereka di lagu Pisah Saja Dulu.
Bimbim
bahkan berniat untuk membubarkan Slank. Namun sebuah surat yang ditulis
dengan darah oleh seorang Slanker membuatnya mengurungkan niatnya.
Isinya menyeramkan. Dia bersumpah untuk membunuh Bimbim jika Bimbim
benar benar melaksanakan niatnya untuk membubarkan Slank. [2]
Kaka dan Bimbim tetap menggarap album ke-6 dengan bantuan additional
player
[2].
Reynold masuk untuk mengisi posisi gitar dan Ivanka yang waktu itu
sering nongkrong di Potlot juga ikut membantu dalam mengerjakan project
Slank untuk album ke enam dengan formasi masa transisi ini.
Album
Lagi Sedih pun dirilis pada Februari 1996. Dengan single
Koepoe
Liarkoe dan
Tong Kosong membuktikan Slank masih bisa
survive. Tawaran manggung pun berdatangan. Dan saat tinggal beberapa
kota yang akan diselesaikan dalam rangkaian show nya,, Reynold
menyatakan ingin keluar dari Slank. Alasannya karena beliau juga tidak
kuat karena Bimbim dan Kaka yang saat itu masih terjerumus dengan
narkoba. Walaupun saat itu sudah dibujuk untuk menunda pengunduran
dirinya,, Reynold tetap tidak ingin melanjutkan sisa show nya. Saat itu
lah reformasi di tubuh Slank terjadi.
Narkoba
Terbujuk rayuan teman di Bali 14 tahun lalu, Bimbim—penabuh drum grup
musik Slank—dan keponakannya, Kaka—vokalis Slank—pun mencecapi ”obat
langit” yang membuat pemakainya melayang-layang dan ketagihan.
Waktu pertama kali mencoba (1994), mereka bilang badan jadi tidak
enak. Muntah-muntah. Enek. Tapi kok besok paginya mencari lagi? Itulah
putau, sekali pakai orang langsung ketagihan. Maka berlanjutlah ia
memakai putau.
Semenjak memakai jenis narkoba ini, Bimbim yang biasanya pendiam,
rapi, tak suka teriak-teriak, tiba-tiba berubah. Demikian juga Kaka.
Banyak pengalaman pahit, dari sejak mereka pakai (1994) sampai tahun
1999. Pengalaman di
Lubuk Linggau (1998) juga tak terlupakan. Mereka
”kehabisan barang”, sakau. Tidak ada orang jual barang seperti itu di
Lubuk Linggau. Bimbim sampai tidak bisa bangun, di kamar. Padahal mereka
masih harus melayani wartawan, wawancara. Tinggal Kaka, yang badannya
lebih kuat, melayani wartawan, meski dengan susah payah.
[3]
Slank membantah anggapan bahwa dengan mengonsumsi Narkoba seorang
seniman bisa lebih kreatif, justru sebaliknya, tanpa menggunakan barang
haram tersebut mereka terbukti bisa menghasilkan karya-karya bagus.
[4]
"Saat membikin album pertama hingga ketiga, kami belum memakai
Narkoba, tapi album itu terbukti paling bagus. Jadi, tanpa Narkoba kami
bisa menghasilkan karya yang bagus. Setelah album ketiga, kami menjadi
pengguna," ujar Kaka.
Masuknya
Abdee, Ridho, dan Ivanka (Formasi akhir)
ivanka ditarik menjadi member resmi. Slank yang sepeninggal Reynold
langsung bergerak cepat. Management langsung mencari orang untuk untuk
menyelesaikan sisa show di beberapa kota. Ivanka merekomendasikan Abdee
NegaraFlash. Sedangkan
manager Slank waktu itu,,Mbak Wiwid mengontak Mohammad Ridwan Hafiedz
(Ridho) yang baru saja menyelesaikan sekolah gitarnya di Hollywood
untuk diminta bantuannya. Mereka pun ditugaskan untuk menghafal 35 lagu
Slank dalam waktu satu minggu. Sebuah target yang besar dan waktu yang
singkat. Namun mungkin karena dua orang itu adalah seorang musisi yang
hebat,, target tersebut tercapai. Dengan adanya dua gitaris ini
sebenarnya sangat membingungkan juga karena sebelumnya Slank hanya
memakai satu gitaris. Namun karena waktu yang sangat singkat dan
mendesak,, akhirnya dua orang tersebut dipakai untuk melengkapi formasi
inti Slank. Dan ketika konser pun, semua mata hampir tertuju ke arah dua
gitaris baru tersebut. Ketika itu Slank diprediksi akan hancur dalam
setahun namun ternyata formasi ini bertahan hingga saat ini dan mereka
terus melahirkan karya-karya yang menegaskan eksistensi mereka di dunia
musik Indonesia
Album
baru dan semangat baru
Masuknya Abdee dan Ridho dalam formasi inti Slank membuat Bimbim dan
Kaka melanjutkan perjalanan bermusiknya. Diawali dengan album
Tujuh yang dirilis January 1997 dengan single
yang menghentak yaitu
Balikin. Lagu yang menandakan bahwa Bimbim
dan Kaka ingin rehat dan sehat dari ketergantungan. Ditambah dengan
Abdee dan Ridho yang benar-benar bersih dari narkoba semakin menguatkan
niat mereka. Mereka berhenti bukan karena takut diikuti massa yang
memang sudah banyak,, namun mereka berhenti justru karena sudah
banyaknya yang mengikuti mereka memakai narkoba. Album tersebut terjual
satu juta copy hanya dalam hitungan minggu. Bimbim lagi-lagi menyumbang
suaranya dalam lagu
Bimbim Jangan Menangis. Sebuah curhatan yang
tercipta sejak tahun 1993. Ridho bermain keyboard di lagu ini. Di tahun
ini pulalah
Bunda Iffet
selaku Ibunda dari Bimbim mengambil alih jabatan menjadi Manager Slank.
Album berikutnya
Mata Hati Reformasi dirilis. Lagu-lagu di album ini
banyak bercerita tentang masalah sosial dan pemerintahan di zaman
reformasi.
Ketinggalan Zaman menjadi andalan di album ini. Slank
juga mengaransemen ulang lagu tradisional yang diberi judul
Punk Java.
Di album ini juga terdapat sebuah lagu yang seharusnya di rilis pada
album Tujuh namun terkena sensor. Namun saat Orba rezim
Soeharto
runtuh, lagu tersebut bisa masuk dalam album ini.
Siapa Yang Salah
adalah judul lagunya. Yang unik dari lagu ini adalah lagu ini hanya
dimainkan oleh Bimbim dan Kaka. Mereka berdua yang memainkan semua.
Bimbim juga mengambil dua porsi lagu yang dia nyanyikan.
Aktor
Intelektual dan
Nggak Mau Percaya. Di album ini Slank memberi
bonus sebuah kalung tiap satu buah kaset original. Ada peringatan di
belakang kaset untuk didampingi kepada pendengar dibawah umur. Banyak
lagu yang direkam secara live di album ini.
Tahun 1998 juga Slank menyelenggarakan konser dengan judul
Konser
Piss 30 Kota yang direkam dan dijual ke pasaran. Lagu yang direkam
secara live dan ada bonus dua buah lagu baru yaitu
Pintu dan
Makan
Gak Makan. Album ini banyak sekali mengambil tema lagu-lagu politik
yang di masuk kan ke dalam nya. Bimbim bernyanyi di lagu
Kalo Aku
Jadi Presiden namun ada lirik yang diubah oleh nya. Hampir di setiap
lagu, ada sedikit "ceramah" dari Kaka maupun Bimbim.
Tahun 1999 Slank merilis double album yang diberi judul
999+09.
Ada total 27 lagu yang dibuat dalam dua versi. Yaitu versi abu-abu dan
versi yang biru. Versi yang biru memiliki single
Bintang Kesiangan
dan
Anak Mami sedangkan versi abu-abu adalah
Orkes Sakit Hati
dan
Ngangkang serta
Malam Minggu Lagi. Konon, saking
banyaknya lagu yang mau dijadikan single, Slank mengumpulkan massa di
Potlot dan mendengarkannya kepada pendengar untuk dimintai pendapatnya
perihal lagu mana yang akan dijadikan single. Lagu Orkes Sakit Hati
memang ditujukan kepada orang-orang dan politisi yang cenderung
menguraikan janji-janji manis nya. Di PV (promo video)lagu tersebut juga
Slank bermain di tengah-tengah masyarakat kecil. Bimbim mengambil jatah
dua lagu dari masing-masing album.
Sista Petty di album abu-abu
dan
Friday di album biru.Bonus dari album ini adalah sebuah
kantong kecil yang biasa dipakai di ikat pinggang. Tahun 1999 pun
menjadi tahun dimana Bimbim mengakhiri masa lajangnya dan menikahi
seorang gadis bernama Reny.
Slank kemudian merilis sebuah album the best yang diberi titel De
Bestnya Slank. Berisi lagu lagu pilihan dengan satu lagu dari album
sebelumnya yang di remix oleh DJ Anton di lagu Ngangkang. Dan sebuah
live lagu Malam Minggu Lagi yang direkam di
Potlot.
Next album,,
Virus dirilis pada 2001. Berisi single
Virus,
Jakarta
Pagi Ini, dan
#1. Bonus dari album ini adalah sebuah tattoo
dan kartu koleksi Slank. Lagu bertema sosial juga dimasukkan di album
ini. Keprihatinan Slank tentang pembabatan hutan bisa ditangkap lewat
lagu
Lembah Baliem. Bahkan Slank memasukan lagu Yamko Rambe Yamko
di akhir lagu Lembah Baliem. Lagu yang berasal dari tanah Papua. Di
lagu #1 dan
Symphaty Blues, Slank untuk pertama memasukkan unsur
orkestra di lagu nya. Erwin Gutawa orkestra lah yang ikut membantu lagu
yang ditaruh di track terakhir itu. Sebelum lagu #1, Anda bahkan bisa
mendengar permainan solo Abdee di lagu
Kereta terakhir. Di lagu
Symphaty Blues, Anda bisa mendengar suara seorang wanita yang konon itu
adalah istri dari Kaka, Tascha.
Sukses album Slank sendiri langsung diikuti dengan konser Virus Road
Show 22 Kota di Indonesia dan hasil Live nya sendiri bisa didengar di
album yang diberi judul
A Mild Live Slank Virus Road Show dengan
bonus tambahan satu buah lagu baru dengan judul yang sangat menarik,
I
Miss You But I Hate You dan bonus sebuah Koran Koranan Slank. Koran
Koranan Slank ini adalah cikal bakal lahirnya media bulletin yang bisa
didapatkan diluar (tanpa harus membeli kasetnya) secara berkala. Ini
adalah album live kedua Slank setelah Konser Piss 30 Kota.
Dalam versi kaset,,terdapat permainan solo dari Abdee, Ridho, dan
Ivanka. Rekaman lagu Pak Tani yang di Jember dimana terjadi keributan
antar penonton pun dimasukkan di kaset ini
[5].
Namun jika melihat versi VCD nya,, konser yang di ambil adalah yang di
Jember. Di lagu Bocah, Ivanka bermain gendang
terlebih dahulu sebelum memainkan gendangnya. Di lagu Pak Tani dimana
ada keributan tersebut, Slank mengajak penonton untuk melakukan semacam
tanya jawab di tengah-tengah lagu dan yang menarik adalah saat Kaka
bertanya apakah mungkin jika Slank menjadi presiden, dan jawabannya
ternyata tidak mungkin. Di lagu Kamu Harus Pulang yang menjadi penutup
konser pun diselipi ucapan terima kasih kepada semua pihak di
tengah-tengah lagu.
Seperti tak mengenal lelah,,Slank lagi-lagi merilis album studio
kesebelas nya yang diberi titel
Satu
Satu (11) pada tahun 2003.
Bulan dan Bintang,
Gara-Gara
Kamu, dan
Jembatan Gantung menjadi hitsnya. Lagu Bulan dan
Bintang juga masuk dalam soundtrack film Novel Tanpa Huruf R. Lagu
Gara-Gara Kamu ditujukan kepada narkoba yang sempat membuat mereka
mengalami masa-masa kritis. Tingkat kreativitas Slank saat itu bisa
dibilang sangat tinggi dan sangat produktif. Bisa dibilang di tahun ini
lah mereka benar-benar bersih dari ketergantungan. Album ini juga
diikuti dengan award AMI Award kategori album rock terbaik. Album ini
diberi bonus kondom dan kartu koleksi Slank. Cover depan album pun
ditulis 'EDISI KHUSUS SUAMI ISTRI'. Di album ini Kaka sudah tidak
berambut panjang gimbal namun menjadi lebih pendek namun tetap keriting.
Bimbim menyumbang suaranya di lagu Jadi Masalah. Di PV Jembatan
gantung, Slank tidak tampil namun hanya para siswa sekolah yang
diperankan
Marshanda dan beberapa remaja lainnya.
[rujukan?]
Slank kemudian menyelenggarakan Satu-Satu Live Tour di kota-kota
Indonesia. Beberapa lagu di konser tersebut dimasukkan ke album live
ketiga mereka yang diberi titel
Bajakan.
Bajakan adalah bentuk kegelisahan Slank terhadap para pembajak yang
dengan mudah dan gampangnya mencuri hak cipta seorang pemusik. Lagu lagu
yang direkam semuanya adalah live hasil konser dibeberapa tempat dan
event. Ada tiga lagu baru yang dimasukkan di album live ketiga Slank
ini.
That's All,, yang direkam pada konser Satu-Satu Live Tour
ini menjadi single disusul
Bendera 1/2 Tiang yang direkam di
studio Parah di Potlot dan juga lagu hasil kolaborasi dengan group musik
dari
Korea Selatan berjudul South Asia. South Asia direkam
secara live bersama
Yoon Band dari Korea. Lagu ini pernah
dibawakan saat Slank bermain di Korea. Yoon Band pun ikut berkolaborasi
di lagu I Miss You But I Hate You milik Slank yang direkam pada acara
Impresario. Sang vokalis dari Yoon Band mengubah liriknya menjadi bahasa
korea. Lagu tersebut juga masuk dalam album Bajakan ini. Ada juga lagu
dimana Slank berkolaborasi dengan raja dangdut Rhoma Irama di lagu
Balikin. Kaka tidak banyak bernyanyi di lagu ini. Malah Rhoma lah yang
mengambil hampir seluruh bagian yang dinyanyikan Kaka. Hasil konser Tiga
Dimensi pun dimasukkan kesini. Ending album Bajakan adalah Sumpah Anti
Pembajak yang di deklarasikan Slank bersama Slanker se-Indonesia. Bonus
album ini adalah sebuah pick guitar.
[rujukan?]
Slank merayakan ulang tahun ke 20 nya di Lebak Bulus. Konser yang diberi
judul
Metamorfosa Sebuah Generasi ini banyak diisi para musisi
yang meramaikan acara ini di antaranya
Ungu,
Koil, dll. 20 tahun bermain musik dan berkreasi
belumlah cukup untuk Slank. Mereka masih ingin bermimpi dan meraih
mimpi-mimpinya.
[sunting]
Album Live
pertama di dunia
Memasuki tahun 2004 dimana
punk berhasil
menggebrak musik Indonesia, Kaka mengubah image dirinya dengan rambut
mohawk. Punk
ala Slank. Begitu mereka menyebutnya. Slank dan
Naif menggelar konser bersama bernama
Road to Peace
24 Kota. Yang menarik dari konser ini adalah, dibawakannya
lagu-lagu baru yang belum pernah dibawakan dan hasil lagunya direkam
secara live dan dijadikan album berikutnya. Jika biasanya Slank merekam
lagu, rilis, kemudian tour,, kali ini tidak. Mereka tour sambil merekam
secara live di panggung, baru kemudian merilisnya. Album ini diberi nama
Road to Peace. Naif juga berkolaborasi di lagu
Amrozy
Gitting yang direkam di studio Parah milik Slank. Dua lagu yaitu
Amrozy Gitting dan P3K direkam di Potlot, markas mereka sedangkan yang
lainnya direkam di atas panggung.
Mars Slankers dan
Salah
menjadi jagoan di album ini. Di album ini juga dimasukkan sebuah karya
dari
Mochtar Embut berjudul Mars Pemilu yang diaransemen menjadi
aransemen rock oleh Slank. Album ini konon disebut sebagai album live
pertama di dunia. Walaupun sudah pernah ada yang merekam full album
secara live seperti
Greateful
Dead dan
Blues
Traveler,, namun band tersebut tidak merekam nya di atas panggung
seperti yang dilakukan Slank. Untuk pematangan konsep pun, Slank tidak
ragu dan malu untuk menyewa sebuah studio ketika Slank berada di kota
tempat mereka akan show. Bahkan lagu
Make Love Not War direkam
saat Slank sedang
checksound
di
Yogyakarta. PV lagu Mars Slanker mencampurkan
unsur animasi di dalamnya sedangkan PV lagu Salah, lagi-lagi Slank tidak
ada di video tersebut.Bonus dari album ini adalah sebuah poster dan
masker berlogo peace yang di design oleh seorang Slanker dari Makassar
bernama Firman.
Tahun 2004 ini juga Slank mewakili Indonesia untuk tampil di acara
MTV Asia Aid
di Thailand dan membawakan sebuah lagu yang diambil dari album Satu
Satu yaitu Karikatur. Selain Slank, musisi lain yang tampil di event
tersebut adalah
Simple Plan,
Rain,
Siti Nurhaliza,
Namie
Amuro,
Jay Chou Hoobastank, dll.
Di akhir tahun 2004, lagi-lagi Slank merilis sebuah album baru.
P.L.U.R adalah
nama albumnya. PLUR adalah singkatan dari kata Peace, Love, Unity,
Respect. Sebuah semboyan baru Slank (sebelumnya Slank setia dengan
jargon Piss). Album ini mengandalkan
Ku Tak Bisa,
Biru,
dan
Juwita Malam sebagai jagoan. Juwita Malam ini adalah lagu
ciptaan
Ismail Marzuki. Dibuat dalam dua versi. Punk
dan Blues. Lagu Juwita Malam dan Biru masuk dalam soundtrack film
Banyu
Biru yang dibintangi
Tora
Sudiro. Bimbim bernyanyi kembali di lagu
Indonesiakan Una.
Bonus album ini adalah sebuat sticker dan poster kalender. Dan album
ini, di akhir tahun 2005 menurut majalah
GitarPlus
masuk sebagai album gitar rock terbaik tahun tersebut bersama dengan
Gigi,
Edane, dan
Netral. Alasannya adalah permainan gitar Abdee
dan Ridho yang cenderung blues dan rock 'n roll menyaru ke permainan
gitar rock modern.
Di tahun 2004 ini Slank merayakan ulang tahun ke 21 tahun di kota
Surabaya pada 26 Desember bertepatan dengan
bencana besar di
Aceh. Sebenarnya di album ini pun Slank membuat lagu
tentang Aceh yaitu Atjeh Investigation. Lagu Gossip Jalanan yang membuat
gerah para politisi pun terdapat di album ini.
[rujukan?]
Bencana Aceh tersebut lantas dijadikan destinasi oleh Slank untuk
mengumpulkan dana dan memberikan sumbangan di tengah-tengah promo album
P.L.U.R tersebut. Akhirnya di awal tahun 2005, Slank dan
Iwan
Fals diajak oleh
Deteksi
Production untuk menggelar konser di 27 Kota Indonesia yang diberi
judul
Bersatu Dalam Damai. Slank dan Iwan Fals berhasil
mengumpulkan total 2,9 Milyar Rupiah yang akan disumbangkan untuk korban
bencana alam tsunami di Aceh dan sekitarnya. Target dari Deteksi dan A
Mild adalah Rp.3 Milyar sehingga angka tersebut di bulatkan menjadi Rp.3
Milyar yang disumbangkan ke Aceh. Terjadi insiden di Bengkulu dalam
konser ini dimana Kaka harus dilarikan ke dokter umum karena terkena
timpukan dari penonton yang mengakibatkan pendarahan pada mulutnya.
Namun show masih dilanjutkan. Konser ini diakhiri di Ancol.
Tahun 2005, Slank di daulat leh
MTVIndonesia
menjadi Icon dari MTV.
[rujukan?]
Saat itu Slank berhasil mengalahkan saingan laiinya di antaranya
Dewa dan juga
Chrisye.
Malam penganugerahan gelar tersebut diselenggarakan di
TMII Jakarta dan musisi yang hadir di situ
membawakan lagu Slank. Acara itu dimeriahkan oleh
Gigi,
Seurieus,
Netral,
Shanty
dll. Slank sendiri tampil di akhir acara dan memedley lagu-lagunya.<
http://www.tembang.com/info_detail.asp?id=2241&kategori=panggung>
Di tahun 2005 ini pula lah Slank untuk pertama kalinya show di Korea
Selatan. Pada tanggal 7 Oktober 2005, Slank bermain di kota
Gwangju.
The May 18 Memorial Foundation yang mengundang Slank untu
tampil dalam acara yang diberi judul
Echo of Music Concert.
Slank membawakan dua buah lagu yaitu Bang Bang Tut dan Virus (English
Version). Dalam konser ini, Slank juga bertemu kembali dengan Yoon
Band,musisi yang berkolaborasi dengan Slank dan menghasilkan sebuah lagu
yang masuk ke dalam album mereka masing-masing.
Masih di tahun yang sama, Abdee Negara selaku gitaris Slank melelang
gitar
Fender Stratocoaster
nya. Dibuka dengan harga Rp 10 Juta, dan berharap bisa mencapai Rp 20
Jutaan, perkiraan Abdee ternyata jauh meleset. Angkanya terus naik dan
akhirnya terjual seharga Rp 325 Juta.
Adrie
Soebono, seorang promotor kondang dari
JAVA
Musikindo itulah yang berhasil mendapatkannya. Bahkan terlihat Abdee
sempat ingin meneteskan air mata setelah tahu harga gitar yang telah
setia menemaninya itu (gitar Abdee tersebut dipakai saat rekaman maupun
tour Slank dari pertama Abdee bergabung) dinilai sangat tinggi melebihi
bayangan awalnya. Ivan juga sempat melelang bass
Tobias
Legend kesayangannya dan berhasil meperoleh Rp. 5 Juta.
DI tahun 2005, Slank sempat merilis sebuah Video Live dalam format DVD
dan VCD. Diambil dari konser A Mild Live Soundrenaline saat itu.
Lagu-lagu nya di ambil dari lima kota tempat berlangsungnya konser
tersebut (Bali, Palembang, Bandung, Surabaya, dan Semarang). Slank juga
mengajak vokalis Crowned King, Shawn Frank untuk berkolaborasi di lagu I
Miss You But I hate You. Ada sedikit dokumentari di setiap clip nya.
Ajaran
bernama SLANKISME
Di penghujung tahun 2005, Slank kembali merilis sebuah album studio
ke 14 nya yang diberi titel SLANKISSME. Dan ulang tahun Slank yang ke 22
tahun di Ancol pun sedikit banyak telah memainkan lagu-lagu baru dari
album tersebut. Konser ulang tahun yang kali ini pun dimeriahkan oleh
PAS Band,
Peterpan,
Naif,
Seurieus,
J-Rock's,
The Brandals,
Speaker
F1rst,
Teamlo,
Melanie
Soebono,
Ratu,
Cokelat,
Jacko,
Shanty
dll. Di beberapa lagu, Slank berkolaborasi dengan para bintang tamu.
Konon, total lagu yang dimainkan Slank sepanjang konser tersebut adalah
40 lagu.
[rujukan?]
Slankissme sendiri adalah sebuah ambigu kalimat dari
Slank Kiss
Me, Slank Is Me, dan Slankisme. Bimbim menyebut bahwa ada
13
ajaran 'gak sempurna dari Slankisme, dan itu harus diketahui oleh
para Slanker, agar mengerti dan menjalani. Kenapa, karena memang
kesempurnaan hanya milik Tuhan. Begitu kata Bimbim. Dan "tiga belas
ajaran gak sempurna ini" dijadikan manifesto Slank, dan Bimbim selalu
membacakan nya di saat Slank berkunjung ke suatu negara. Namun, Di dalam
negeri pun Slank sering kali membacakan manifesto-nya tersebut. Single
dari album ini adalah
SBY, singkatan dari
Sosial Betawi Yoi,
dan dua tembang ballad nya,
Gak Ada 2nya dan
Yang Manis
yang ketiga nya dibuat PV nya. Di lagu Kritis BBM dan Alami, Bimbim
menciptakannya dalam satu hari. Slank bermain akustik di lagu Alami.
Di awal tahun 2006, Slank berangkat ke
Jepang
untuk konser disana. Konser pada tanggal 2 January itu bertujuan untuk
acara charity for Sumatra. Kemudian Slank gencar mempromosikan album
baru nya. Baik dari live on air di televisi atau juga konser tour nya
yang menjangkau 60 kota di Indonesia. Bisa dibilang ini adalah tahun
tersibuk Slank, karena di tahun ini, selain promo album Slankissme,
Slank juga menjalani tour di beberapa kota di Jawa Barat dan Banten
dalam rangka konser Ngedjinggo Bareng Slank, lalu merilis Album Slank
Since
1983 di
Malaysia dan promo di negara tersebut. Di Malaysia,
Slank harus kerja keras dan mereka kelelahan karena harus interview di
televisi, radio serta media cetak disana. Dan puncaknya adalah ketika
Bimbim menolak seorang fans yang meminta foto bersama. Di tour
Ngedjinggo Bareng Slank ini, setiap Slank mampir ke suatu kota, selalu
saja mampir ke suatu tempat untuk kegiatan bhakti sosial, atau juga
kegiatan lainnya yang melibatkan rakyat kecil dan juga kesenian dan
budaya setempat. Slank juga masih sering tampil di televisi, lalu juga
konser sebagai penutup di event musik terkenal Soundrenaline. Bukan
hanya itu, Slank juga mampir ke Amerika untuk mengisi acara di 5 tempat
live house di beberapa kota di Amerika. Slank di undang oleh para
mahasiswa disana. Hal itu dijadikan kesempatan untuk membawa CD demo
album Slank yang telah di translate ke bahasa Inggris agar albumnya bisa
rilis di luar negeri dan go internasional. Untuk itulah Slank gencar
mencari cara dan usaha agar bisa terbang dan bermain di sana. Kesempatan
emas itu pun hadir tatkala Slank mengundang dua produser di konser
mereka. Satu dari Amerika dan satu dari Kanada.
Blues
Saraceno, mantan gitaris group band
Poison yang
juga guru gitar Ridho ketika menuntut ilmu di
Musician
Institute,
Hollywood, hadir sebagai produser yang ingin
melihat aksi Slank. Dan satu lagi seorang produser dari Kanada yang juga
hadir bersama vokalist dari group
Crowned King,
Shawn Frank,
yang pernah berkolaborasi dengan Slank ketika konser Soundrenaline
tahun 2005 di Bali turut serta hadir jauh-jauh dari Kanada. Mereka
berdua tertarik dan akhirnya Slank lebih memilih Blues Saraceno. Alasan
Slank ingin berkarier di luar negeri karena mereka telah jenuh, dalam
artian, hampir semuanya sudah pernah di raih oleh Slank di Indonesia.
Makanya, Amerika dan dunia lah tujuan berikutnya Slank. Slank ingin
kembali menjadi Underground, yang belum dikenal oleh siapa-siapa, yang
belum terkenal. Inilah pertama kalinya Slank ke Amerika. Ketika di Las
Vegas, Bimbim sempat membuat sebuah lagu yang hasilnya ada di album
berikutnya dari Slank
Slank
'menjawab' Tantangan
Tahun 2007 Slank kembali mengeluarkan album dengan titel
Slow
But Sure. Inilah album yang bisa dibilang "jawaban" dari para
pendengar musik terutama Slanker karena banyak sekali yang meminta Slank
untuk bermain akustik/unplugged. Di album ini, Slank bermain sangat
sederhana. Tidak ada bunyi bising. Yang ada hanyalah suara-suara
bersahabat dari perkusi, gitar akustik dan selingan harmonika. Bimbim
menyumbang satu lagu di lagu
Me & Reny dan ada satu lagu yang
diciptakan oleh Bimbim di Las Vegas pada tahun 2006 yang dimasukan ke
album ini yaitu
Sin City. Kemudian ada lagu
My Scooter Love
yag diciptakan oleh Kaka. Di lagu ini bahkan bisa didengar di akhir
lagu suara
Vespa
Kaka. Ada juga lagu berjudul
Lapindo yang mengkritisisasi
semburan lumpur Lapindo di Sidoarjo. Sebelum lagu itu dimulai, Abdee
berceramah sedikit terlebih dahulu. Namun lagu ini terkena sensor di
bagian reff nya. Karena ada kata yang mungkin tidak seharusnya
dicantumkan di album tersebut. Namun, jika lagu ini di putar di sebuah
acara on air mingguan yang khusus memutar lagu-lagu Slank, lagu ini
tidak di sensor. Dan ada sebuah hidden track di lagu ini berjudul
Lilo.
Lagu ini tidak terdapat di album tersebut tapi liriknya terdapat di
booklet album. Lagu ini bisa didapatkan bila membeli software game Lilo.
Single di lagu ini adalah
Cinta?,
Slalu Begitu, dan
Sejak
Kau Benci. Di versi VCD dan DVD semua lagu dibuat video klip nya.
Bonus dari album ini adalah sebuah boxer.
[rujukan?]
Slank masih melanjutkan acara tour Ngedjinggo Bareng Slank nya di musim
yang kedua ini bersamaan dengan promo album SLow But Sure. Slank kerap
kali bermain dalam dua sesi, akustik dan elektrik. Bimbim kerap kali
hanya duduk di sebuah koyak yang terbuat dari kayu, dan kayu itu
dijadikan perkusi untuk mengiringi lagu. Ketika lagu
Me & Reny,
SLank melakukan change memebr. Kaka pindah ke drum dan Bimbim bermain
gitar sambil bernyanyi.
Slank kemudian meraih hasil dari CD demo yang dibawa ke Amerika tahun
2006. Blues Saraceno bersedia untuk menjadi produser Slank untuk
perilisan album internasional pertama nya. Slank yang biasanya tampil di
semua kota dalam pergelaran musik Soundrenaline, tahun ini hanya
mengambil jatah satu kota.
Hari-hari Slank di Amerika dimulai tanpa kehadiran Ridho yang harus
menyusul seoang diri karena masalah visa. Nama aslinya yang ebrbau
islami menjadi pertimbangan pihak Amerika untuk mengizinkan Ridho bisa
ke Amerika. Maklum saja, pasca isu teroris berkembang, Amerika selalu
waspada dan sangat ketat dengan orang-orang yang berasal dari negara
Arab. Hal itu pula yang membuat Ridho kesulitan mendapatkan visa nya
karena namanya yang berbau Arab.
Rekaman Slank di
Studio
City Sound dimulai. Ada sepuluh lagu yang disertakan dalam album
ini. Setelah Ridho datang, maka rekaman pun disempurnakan dan Ridho
cukup mengisi bagian gitar nya saja. Blues Saraceno yang juga mantan
guru gitar Ridho memberi banyak sekali masukan dan ide nya kepada Slank.
Bimbim sempat membuat sebuah lagu berjudul
Hard For You yang
kemudian masuk ke album Slank berikutnya di tahun 2008.
Selesai rekaman album barunya di Amerika, Slank kemudian pulang ke
Indonesia. ID Indonesia sendiri, Slank berkenalan dengan musisi dari
Jepang
bernama
The Big Hip. The Big Hip yang tinggal menyisakan dua orang
personil tersisa melakukan jamming di Potlot bersama Slank dan mereka
sepakat untuk membuat sebuah album kolaborasi. The Big Hip diboyong di
pesta ulang tahun Slank ke 24 di Surabaya dengan titel
From Slank
With Love yang menampilkan "bidadari" seperti
Maia
Estianti,
T2,
Sarah Idol,
Sherina,
Astrid,
Julia
Perez, dan
Nirina Zubir.
-Masih akan di update, Renji Blues-
Diskografi
Album Studio
- Suit... Suit... He...
He... (Gadis Sexy) (1990)
- Kampungan
(1991)
- Piss!
(1993)
- Generasi Biru (1995)
- Minoritas (1996)
- Lagi
Sedih (1996)
- Tujuh (1997)
- Mata Hati Reformasi (1998)
- 999+09
album ganda (1999)
- Virus (2001)
- Satu
Satu (2003)
- PLUR
(2005)
- Slankkissme (2006)
- Slow But Sure (2007)
- The Big Hip (2008)
- Jurus Tandur No. 18 (2010)
Album lain
- Konser Piss 30 Kota (1998)
- Virus Roadshow (2001)
- Bajakan
(2003)
- Road to Peace (2004)
- Ost. Get Married (2007)
- Ost. Generasi Biru (2009)
- Ost. Get Married 2 (2009)
- Anthem For The Broken Hearted
(2009)
- Slank Party (2011)
Penghargaan
- 1990 - Best
Selling Album Rock Category BASF Awards
- 1991 - Best
Selling Album Rock Category BASF Awards
- 1993 - Best
Selling Album Rock/Alternative Category BASF Awards
- 1994 - Best
Selling ALbum (Double Platinum Album Category) BASF Awards
- 1994 - Video
Klip Terbaik (Terbunuh Sepi) Video Musik Indonesia
- 1995 - Video
Klip Terbaik (Bang Bang Tut) Video Musik Indonesia
- 1997 - Lagu
Rock Terbaik (Balikin) AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
- 1997 - Album
Rock Terbaik (Tujuh) AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
- 1997 - Group
Rock Terbaik AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
- 1998 - Album
Rock Terbaik (Matahati Reformasi) AMI (Anugerah Musik Indonesia)
Awards
- 1999 - Band
paling kontroversial Taboid MUMU (MUda MUsika)
- 2002 - The
Best Director for Video I Miss You But I Hate You MTV Indonesia
Awards
- 2003 - Artis/Duo/Group
Terbaik AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
- 2003 - Album
Rock Terbaik (Satu-Satu) AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
- 2004 - Album
Pop/Rock paling Ngetop(Road to Peace) SCTV Music Awards 2005
- 2005 - Penghargaan
dari IFNGO (International of Non GOvernmental Organization)
- 2009 - Most
Fav Band/Duo MTV Indonesia Awards
- 2010 - Album
Rock Terbaik (OST Generasi Biroe) AMI (Anugerah Musik Indonesia)
Awards\
- 2010 - Group
Musik Indonesia Pertama yang Merilis Album melalui Handphone MURI (Museum Rekor Indonesia)[rujukan?]
Penggemar
Slank adalah grup cinta damai dan pada kenyataanya Slank tidak saja
berhasil merebut hati penggemar, tapi Slank juga telah berhasil
membangkitkan semangat dan solidaritas dari sebuah generasi untuk punya
sikap. Dan Slank memiliki kelompok penggemar yang fanatik dan kreatif,
yang dikenal sebagai
Slankers dan
penggemar cewek dikenal dengan sebutan
SLANKY [2].
Slank Fan Club
Slank Fan Club (SFC) adalah
club resmi yang dibentuk oleh
manajemen Slank untuk menampung para penggemar fanatik Slank. Slankers
Club yang merupakan wadah para Slankers terbentuk ketika Slank melakukan
Konser Piss 30 kota pada tahun 1998. Bunda Iffet, sebagai manager Slank
melihat komunitas Slankers yang sudah ada harus di berdayakan. Oleh
sebab itu ketika Slank konser di Malang, sekumpulan Slankers itu di
pangil oleh Bunda untuk di beri pengarahan. Tercetuslah ide Bunda untuk
memberikan wadah untuk Slankers yang sekarang diberi nama Slank Fans
Club.
[6].
Buletin Slank
Untuk menyampaikan informasi kepada para Slanker, Slank dan
manajemennya memutuskan untuk membuat sebuah
newsletter yang
kemudian disebut dengan nama Buletin Slank. Buletin ini berisi jadwal,
kisah-kisah pendek perjalanan tur panggung slank dan sebagainya. Nama
buletin
sendiri dipakai sebagai simbol agar para slanker melingkari (buletin)
jadwal kegiatan slank di kalender kegiatan mereka masing-masing.
Buletin Slank inilah yang kemudian berkembang menjadi Koran Slank.
Koran Slank
Koran Slank diterbitkan pertama kali pada
10 Maret 2002.
Trivia
- Hampir 90% lagu-lagu Slank diciptakan oleh Bimbim.
- Ketika Bimbim di operasi, Slank tetap bermain di acara on air di
televisi tanpa Bimbim. Dan Bimbim, menonton teman-temannya bermain dari
televisi.
- Menurut Ivan, Abdee pernah menendang sampai terjatuh ampli dan head
nya karena kesal terhadap sound gitar nya yang tidak sesuai dengan yang
diinginkannya.
- Abdee dan Ivan berasal dari satu band yaitu Flash. Dan Ivan lah yang
merekomendasikan Abdee untuk mengisi kepergian Reynold yang hengkang di
tahun 1996
- Ridho memiliki sebuah tempat usaha Futsal
- Kaka adalah seorang rocker yang hanya tamat Sekolah Dasar. Beliau
drop out saat SMP
- Cita-cita awal Kaka adalah menjadi seorang pemain sepak bola
- Mantan personil Slank, Bongky, Indra dan Pay membentuk sebuah band
bernama BIP setelah keluar dari Slank
- Ketika Bimbim bernyanyi di sebuah konser, hampir dipastikan seluruh
Slanker duduk.
- Bunda Iffet pernah menulis sebuah buku pada 2004 dan diberi judul
Bundaku Sayang
- Selain sebagai gitaris, Ridho juga bermain keyboard untuk lagu-lagu
Slank yang menggunakan piano/keyboard. Hal itu dikarenakan karena di
antara personil Slank, Ridho lah yang paling fasih memainkan alat musik
tersebut
- Di tahun 2002, Abdee pernah melakukan jam session dengan gitaris
kenamaan, Paul Gilbert. Meski hanya beberapa menit. Dan
di tahun 2006, Abdee menjadi opening artist di konser Paul Gilbert di
Ancol bersama sama dengan Eet
Sjahranie (Edane), dan John Paul
Ivan (Eks. Boomerang) dengan membawakan
lagu Juwita Malam karya Ismail Marzuki.
- Slank kerap kali membagikan bonus disetiap album yang di rilisnya.
Bonus nya bervariasi. Dari mulai sticker, kalender, poster, masker, pick
guitar, boxer, tali handphone, kaos, dan bahkan kondom. Hal itu
dimaksudkan agar orang terutama Slanker membeli produk aslinya.
- Slank adalah band indie, karena merekalah yang menjadi produsernya
sendiri
- Lagu Slank berjudul Lagi Gampang (album Tujuh), diaransemen
ulang oleh penyanyi wanita Melanie
Soebono, yang juga merupakan anak dari promotor Adrie
Soebono
- Slank mempunyai crew yang diberi nama Jaddah Slank
- Abdee pernah menjadi konsultan gitar di majalah GitarPlus dari tahun
2004-2006. Disitu, pembaca boleh mengirimkan pertanyaan seputar gitar
dan dijawab langsung oleh Abdee
- Lagu Slank berjudul Terlalu Manis masuk dalam 30 Lagu Akustik
Wajib Kulik versi majalah GitarPlus Mei 2005
- Lagu Slank berjudul Juwita Malam pun pernah masuk dalam lagu
yang diaransement ulang terbaik versi majalah yang sama, GitarPlus
- Album pertama Slank, Suit-suit... He He, diakui oleh beberapa
musisi sebagai album favoritnya. Sebut saja Iman (J-Rock's), Ophet
(Tiket), dan gitaris Eet Sjahranie (Edane)
- Ridho pernah memberikan gitar kepada Eet Sjahranie. Gitar yang
diberikan adalah gitar endorsement nya Ridho.
- Para personil Slank mempunyai hobby olahraga yang sama yaitu Sepak
bola dan pernah mendirikan SSC (Slank Soccer Club)
- Abdee juga sempat tercatat pernah membantu Sherina, untuk mengisi permainan gitar slide nya
di lagu berjudul Sendiri
- Lagu Slank berjudul Memang, Pulau Biru, dan Terbunuh Sepi
masuk dalam 150 Lagu terbaik sepanjang masa versi majalah Rolling Stone
Indonesia
- Album Slank Suit-suit... He he dan Kampungan masuk ke
dalam 150 Album Terbaik Sepanjang Masa versi majalah Rolling Stones
Indonesia
- Album The Big Hip pun masuk sebagai album terbaik di 2008 versi
majalah Rolling Stone Indonesia
Referensi
Pranala luar